[:id]Posyandu dan Puskesmas Garda Depan Pengendalian Stunting[:]

[:id]

Cimahi, 29 Januari 2019
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana didampingi Menkes Terawan Putranto dan Ketua Darma Wanita Persatuan Kemenkes RI Ester Terawan mengunjungi Posyandu Anggrek dan Puskesmas Cimahi Selatan, di Kota Cimahi Jawa Barat. Kunjungan kerja ini untuk memastikan upaya pengendalian stunting berjalan baik.
Di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan tercatat 2.726 balita, 55 diantaranya mengalami stunting dan 16 mengalami wasting.
Untuk mempercepat penurunan stunting, Puskesmas dan Posyandu memantau Pertumbuhan Balita diantaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS); Pemberian Kapsul Vitamin A; Praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pendidikan gizi Ibu Balita; Minum Tablet Tambah Darah bersama untuk mengatasi Anemia pada Remaja Putri (50 anak); serta penyuluhan pada Kelas Ibu Hamil.
Balita perlu dipantau pertumbuhannya setiap bulan di Posyandu. Selain itu, ibu Balita perlu ingat bahwa Balitanya harus mendapatkan Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.
Kader Posyandu dan tenaga kesehatan di Puskesmas senantisa mengingatkan masyarakat yang memiliki bayi untuk memberi ASI eksklusif, yaitu bayi usia 0 sampai 6 bulan hanya mendapat ASI saja. Selanjutnya bayi dapat mengonsumsi Makanan Pendamping ASI mulai usia 6 bulan serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
Para kader di Posyandu juga memberi Penyuluhan PMBA yang diberikan di Posyandu. Hasil dari penyuluhan ini harus dipraktikkan di rumah supaya Balita mendapatkan asupan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik, dan anak jarang sakit, terhindar dari risiko stunting.
Tidak hanya kepada bayi dan Balita, para ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengikuti kelas ibu hamil agar ibu dan calon anak sehat serta terhindar dari risiko stunting.
Demikian pula pada remaja. Mereka ditekankan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah secara teratur agar terhindar dari Anemia (kurang darah). Konsumsi TTD bermanfaat sekaligus untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan sebagai persiapan menjadi calon ibu kelak yang sehat.
Ibu Negara dan Ketua DWP Kemenkes selain memantau upaya pengendalian stunting juga melihat pelaksanaan Tes IVA, sebagai bentuk deteksi din kanker leher rahim. Kegiata dilakukan pada 20 orang Wanita Usia Subur (WUS).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.(gi)

Sumber : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

[:]
Spread the love
  •   
  •   
  •   
  •  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − 1 =